Fahri's Blog - 5 Pola Asuh pada Orang Tua - Berbicara
tentang pola asuh orang tua, saya rasa orang tua kita masing-masing memiliki
pola asuh yang berbeda-beda. Pola asuh tersebut bisa di dapat dari orang yang
terdahulu, sehingga bersifat turun-temurun. Dalam psikologi perkembangan, pola
asuh orang tua tadi dibagi dalam 5 macam, yaitu
1.Pola Asuh Otoriter
Otoriter
ini merupakan pola asuh orang tua yang menurut saya paling bahaya. Dimana semua
keiinginan orang tua harus dituruti oleh anak tanpa pengecualian. Disini anak
tidak bisa memberikan pendapat dan hanya harus mengikuti kemauan orang tua.
Biasanya kemuan dari orang tua tersebut tanpa diberikan alasan. Akibatnya bisa
membuat anak "Depresi". Apabila anak tersebut berhasil
mengikuti pola asuh yang seperti ini maka anak akan bersifat seperti orang
tuanya. Contoh pola asuh diktator (otoriter) yang paling banyak terjadi, Ayah
memaksa anaknya untuk masuk ke jurusan kedokteran. Dimana si anak tidak
menyukai jurusan tersebut. Akan tetapi, ayah tersebut terus memaksa sampai
keiinginannya terpenuhi. Ayahnya tidak menjelaskan kepada anaknya, kenapa
anaknya harus memilih jurusan tersebut. Yang ada ayahnya mengatakan, pokoknya kamu harus masuk jurusan kedokteran.
Ketika si anak menyetujui kemauan dari ayahnya, yang ada si anak tidak bisa
beradaptasi dengan lingkungannya. Yang membuat si anak tadi menjadi tertekan
bahkan sampai depresi. Contoh lainnya, orang tua tidak mengizinkan anaknya
untuk kawin dengan suku Batak misalnya.
2.Pola Asuh Demokratis
Demokratis
ini merupakan pola asuh yang paling baik. Dimana orang tua bersikap friendly
dan anak bebas mengemukakan pendapatnya. Disini orang tua lebih mau mendengar
keluhan dari anaknya, mau memberikan masukan. Ketika anaknya diberi hukuman,
orang tua menjelaskan kenapa dia harus dihukum. Pola asuh ini menurut saya
tidak banyak dimiliki oleh orang tua zaman sekarang. Contoh dari pola asuh ini,
dimana orang tua mau mendengarkan curhat dari anaknya, mau memberikan solusi
dari masalah yang dihadapi anaknya. Orang tua lebih mengajarkan anak untuk
lebih baik, misalnya mengetuk pintu sebelum masuk rumah dan menjelaskan kenapa
harus melakukan hal itu.
3.Pola Asuh Temporizer
Temporizer
ini merupakan pola asuh yang sangat tidak konsisten. Dimana orang tua tidak
memiliki pendirian. Contoh dari pola asuh ini seperti, anak yang diberikan
batas waktu pulang malam sekitar jam 10. Terkadang orang tuanya tidak memarahi
anaknya, jika anaknya pulang lebih lama dari itu, tapi terkadang juga orang tua
marah besar kepada anaknya jika lewat pada waktunya. Ini membuat anak bingung.
Sebenarnya yang bolehnya seperti apa??? Akan muncul macam tanya dalam diri
anak.
4.Pola Asuh Appeasers
Appeasers
ini merupakan pola asuh dari orang tua yang sangat khawatir akan anaknya, takut
menjadi yang tidak baik pada anaknya (overprotective). Contohnya, orang tua
memarahi anaknya jika bergaul dengan anak tetangga. Karena takut menjadi tidak
benar. Orang tua tidak mengizinkan anaknya untuk pergi camping, karena takut
terjadi yang tidak diinginkan. Ini membuat anak menjadi tidak bebas.
5.Pola Asuh Permisif
Tipe orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan kontrol sama sekali. Anak
sedikit sekali dituntut untuk suatu tangung jawab, tetapi mempunyai hak yang
sama seperti orang dewasa. Anak diberi kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri
dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya. Menurut Spock (Aisyah, 2010)
orang tua permisif memberikan kepada anak untuk berbuat sekehendaknya dan lemah
sekali dalam melaksanakan disiplin pada anak. Hurlock (Aisyah, 2010) mengatakan
bahwa pola asuhan permisif bercirikan adanya kontrol yang kurang, orang tua
bersikap longgar atau bebas, bimbingan terhadap anak kurang. Ciri pola
asuh ini adalah semua keputusan lebih banyak dibuat oleh anak daripada orang
tuanya. Contoh, anak tidak diberi batas jam malam, artinya mau anaknya pulang
pagi, orang tua tidak mempedulikannya dan tidak menanyakan.
Terlalu memberikan kebebasan sama anak sangat tidak baik
untuk anak, karena anak bisa jadi salah bergaul, tapi terlalu khawatir akan
anak juga tidak baik, anak akan sulit untuk bergaul. Jadi, intinya orang tua
harus bisa bersikap demokratis kepada anaknya. Nah, setelah saya jabarkan 5 pola asuh orang tua yang ada dalam dunia psikologi, MANA POLA ASUH YANG ORANG
TUA KALIAN GUNAKAN??
Share di bawah yaa :D
0 Response to "5 Macam Pola Asuh Orang Tua yang Wajib Diketahui"
Posting Komentar