Apa itu Mekanisme Pertahanan Diri (Defence Mechanisms)??
Mekanisme pertahanan diri
atau yang biasa disebut "Defence Mechanisms" merupakan bentuk
pertahanan diri dari setiap individu. Sebagian dari cara individu untuk
mereduksi perasaan tertekan, kecemasan, stress ataupun konflik adalah dengan
melakukan mekanisme pertahanan diri baik yang dia lakukan secara sadar ataupun
tidak. Sigmund Freud menggunakan istilah mekanisme pertahanan diri
(Defence Mechanisms) untuk menunjukkan proses tdak sadar yang melindungi si
individu dari kecemasan melalui pemutarbalikkan kenyataan. Artinya mekanisme
pertahanan diri ini merupakan bentuk penipuan diri. Mekanisme pertahanan diri
itu sebenarnya ada 11, tapi disini saya akan menjabarkan 7 mekanisme
yang paling sering dipakai, yaitu:
1.Represi (Repression)
Merupakan cara individu
untuk menekan perasaan frustasi, konflik batin, mimpi buruk, krisis keuangan dan
sejenisnya yang menimbulkan kecemasan. individu mencoba merepresikan
perasaannya dengan melakukan usaha seperti, lebih sering mengomunikasikan
berita baik daripada berita buruk, selalu mengingat hal positif daripada hal
yang negatif. contoh, individu bermimpi bahwa orang tersayangnya meninggal
dunia. ini akan menimbulkan kecemasan dari dalam dirinya. Untuk menekan
perasaan cemasnya, dia mencoba berfikir positif, bahwa yang tadi dia mimpikan
tidak akan mungkin terjadi.
2.Pembentukan Reaksi (Reaction Formation)
Individu melakukan
pembentukan reaksi ketika dia berusaha menyembunyikan motif dan perasaan yang
sesungguhnya dan menampilkan wajah yang berlawanan dari ekspresi wajah yang
berlawanan dengan yang sebenarnya. Sigmund Freud berpendapat bahwa pembentukan
reaksi digunakan banyak orang yang kelihatannya "bermoral" sebenarnya
berjuang dengan susah payah melawn ketidakbermoralan mereka sendiri. Contohnya,
seorang ustad yang berkotbah menentang Free Sex (Sex bebas) pada kalangan remaja,
ternyata dia sendiri melakukan hal tersebut. Apakah pendeta berperilaku suci
karena sebenarnya merasa jahat dan tidak suci?? Pembentukan reaksi (Reaction
Formation) merupakan salah satu mekanisme pertahanan diri yang paling sering
digunakan di kalangan masyarakat.
3.Fiksasi
Fiksasi merupakan bentuk
pertahanan diri dimana individu dihadapkan pada suatu situasi menekan yang
membuatnya frustasi dan mengalami kecemasan, sehingga membuat individu tersebut
merasa tidak sanggup lagi untuk menghadapinya dan membuat perkembangan
normalnya terhenti untuk sementar atau selamanya. Fikasi menyebabkan individu
menjadi tergantung kepada individu yang lain. Contoh, seorang remaja yang disuruh
orang tuanya mencari pekerjaan. remaja tersebut merasa kalau dia kerja nanti,
akan ada masalah-masalah baru terutama dalam dirinya. Seperti, dimarahi atasan,
tidak diterima pekerjaan, diejek temannya karena pekerjaan yang sebagai
pelayan, ataupun yang lainnya. Hal ini membuat individu tadi terfikasi dan
akhirnya tidak jadi bekerja. Hal ini bisa berlangsung sementara atau selamanya.
4.Pengalihan(Displacement)
Pengalihan merupakan bentuk
pertahanan diri menghadapi anxietas adalah dengan cara memindahkannya dari
objek yang mengancam kepada objek yang lebih aman hostilitasnya di rumah kepada
anak-anaknya. contohnya, seorang mahasiswa yang dimarahi dosennya karena telat
mengumpulkan tugas, akan mencoba mencari bentuk pengalihan seperti bermain
tinju untuk melampiaskan amarahnya, atau bermain game. Intinya dia mencari
objek lain sebagai bentuk pengalihan dari rasa amarah, cemas, takut, dll. Ini
juga merupakan mekanisme pertahanan diri yang sering dipakai.
5.Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme
pertahanan diri dimana impuls yang menyebabkan kecemasan dikeluarkan dengan
cara mengarahkan kecemasan tersebut ke orang lain. jadi intinya, kecemasan yang
dihadapinya dilampiaskan ke orang lain. Akan tetapi, hal ini berbeda dengan
pengalihan. Contoh dari proyeksi misalnya, seorang laki-laki menyukai seorang
wanita, ketika ditanya sahabat dari laki-laki ini, laki-laki tersebut
mengatakan bahwa wanita itulah yang menyukai dan mengejar-ngejar dia. Dia
mencoba memproyeksikan kecemasanya.
6.Rasionalisasi
Bentuk mekanisme pertahanan
diri adalah cara individu memproduksi alasan-asalan "baik" untuk
menjelaskan egonya yang terhantam. Rasionalisasi membantu untuk membenarkan
berbagai tingkah laku spesifik dan membantu untuk melemahkan pukulan yang
berkaitan dengan kekecewaan. contohnya, seorang mahasiswa yang telat datang ke
kampus. Ketika ditanya dosen, dia mengatakan bahwa di jalan macet. Padahal yang
sebenarnya, bahwa dia telat bangun pagi. Dia menggunakan alasan
"MACET" sebagai bentuk suatu yang dapat diterima akal (rasional).
7.Menyangkal Kenyataan (Denial)
Penyangkalan merupakan
sebuah tindakan menolak mengaku adanya stimulus yang menyebabkan timbulnya rasa
cemas. Bila individu menyangkal kenyataan, maka dia menganggap tidak ada atau
menolak adanya pengalaman yang tidak menyenangkan dengan maksud untuk
melindungi dirinya sendiri. Contohnya, seorang anak yang telah divonis dokter
mengidap kanker hati, ketika anak tersebut menanyakan kepada orang tuanya sakit
apa yang sedang diidapnya, orang tua menjawab bahwa kamu hanya sakit perut
biasa, nanti minum obat juga sembuh. Orang tuanya mencoba menyangkal kenyataan
yang ada, agar tidak menimbulkan kecemasan. Intinya berbohong kepada diri
sendiri.
Itulah 7 Mekanisme
Pertahanan Diri yang paling umum digunakan oleh kita semua. Semoga setelah
membaca artikel di atas, pengetahuan kita tentang dunia psikologi menjadi
bertambah dan lebih memperhatikan lingkungan sekeliling kita. Terima Kasih ^^
0 Response to "7 Mekanisme Pertahanan Diri Yang Paling Sering Digunakan"
Posting Komentar