Pengertian Psikologi Positif


Fahri's Blog - Anda tentu sering mendengar kata Positive Thinking, bukan?? Sebenarnya kata ini memang mempunyai arti yang sangat penting untuk membuat seseorang bahagia, mengapa?? Oke kita akan bahas lebih lanjut.

Psikologi Positif secara resmi didirikan oleh Martin E.P. Seligman pada tahun 1998. Seligmen yang waktu itu menjabat sebagai Presiden APA (American Psychological Assosiation) dan dia juga dinobatkan sebagai Bapak psikologi positif.





Pada liburan musim dingin tanhun 1997, dia bertemu dengan Mihaly Csikszentmihalyi. Kesempatan itupun mereka pergunakan untuk melakukan diskusi mengenai psikologi positif.Pada awalnya psikologi memiliki tiga tujuan utama, yaitu:

1.       Menyembuhkan penyakit mental.
2. Membantu semua orang untuk hidup dengan lebih produktif dan bermakna.
3.      Mengidentifikasi dan memelihara bakat atau potensi manusia.

Namun, setelah perang dunia II berakhir yang timbul hanya kesedihan dan trauma bagi seluruh penduduk dunia, muncul berbagai penyakit mental seperti depresi, stress, trauma,dll. Hal ini mengakibatkan banyak praktik psikologi hanya berfokus pada upaya penyembuhan penyakit tersebut yang selanjutnya disebut dengan disease model. Ilmu psikologi yang berkembang justru melupakan kedua tujuan lain dan hanya berfokus pada upaya penyembuhan penyakit mental. 





Banyak psikolog yang tidak menyukai metode penyakit ini. Menurut mereka hal itu berarti telah mereduksi arti manusia itu sendiri yaitu, individu yang memiliki potensi dan selalu maju untuk berkembang. Pemikiran inilah yang menjadi dasar bagi Seligman untuk mendirikan psikologi positif. Dia menganggap dengan begitu, maka psikologi telah berpaling dari tujuan awalnya, yaitu untuk membuat orang lebih sejahtera.

Dengan jabatan presidensilnya, Seligman bersama dengan anggota Steering Comitee yang lain (Mihaly Csikszentmihalyi, Ed Diener, Kathleen Hall Jamieson, Chris Peterson, and George Vaillant) mengembangkan psikologi positif.

Istilah psikologi positif pertama kali muncul pada buku Maslow yang berjudul Motivation and Personality (1945). Dia mengatakan bahwa psikologi telah sukses dalam segi negatif daripada segi positif. Psikologi lebih banyak membahas mengenai penyakit mental, dan juga kelemahan-kelemahan manusia daripada potensi, kebaikan, dan pencapaian manusia. Selanjutnya Malsow mengatakan bahwa seolah-olah psikologi telah membatasi dirinya sendiri, menjadi hanya setengah dari haknya untuk menilai.

Menurut psikologi positif, manusia itu mempunyai ide-ide berupa kemampuan untuk memilih, kehendak yang bebas, preferansi, keberanian, spritualitas, kebijaksanaan, keutuhan, dan keadilan. Dimana jika potensi ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya akan mendatangkan kebahagiaan bagi manusia itu sendiri.

Jadi menurut saya kesimpulan dari psikologi positif ini, bahwa sebenarnya manusia mempunyai potensi atau kemampuan untuk mereduksi ketegangan-ketegangan psikologisnya sendiri. Dengan selalu berfikiran positif, maka kebahagiaan akan sangat mudah untuk dicapai. Kebahagiaan itu sebenarnya selalu ada pada diri kita, tapi tinggal bagaimana cara kita menuju kebahagiaan itu sendiri. Seorang filsuf terkenal bernama Aristoteles mengatakan bahwa "kebaikan tertinggi bagi manusia adalah eudaimonia (kebahagiaan)."

Sekian artikel saya tentang Sejarah dan Definisi Psikologi Positif, semoga bermanfaat ^^

Mampir juga yaa ke artikel di bawah ini :D
  1. Fakta Menarik Tentang Kuku Manusia

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Pengertian Psikologi Positif"

  1. terima kasih.... artikel ini sangat membantu saya.

    BalasHapus
  2. terima kasih... artikel ini sangat membantu saya.

    BalasHapus